Gangguan Neurokognitif Mayor atau Ringan Akibat Kondisi Medis Lainnya
Sejumlah kondisi medis lain dapat menyebabkan gangguan neurokognitif (neurocognitive disorders, NCD). Kondisi-kondisi ini termasuk lesi struktural (misalnya, tumor otak primer atau sekunder, hematoma subdural, hidrosefalus yang berkembang lambat atau tekanan normal), hipoksia terkait hipoperfusi akibat gagal jantung, kondisi endokrin (misalnya, hipotiroidisme, hiperkalsemia, hipoglikemia), kondisi nutrisi (misalnya, kekurangan tiamin atau niasin), kondisi infeksi lainnya (misalnya, neurosifilis, kriptokokosis), gangguan imun (misalnya, arteritis temporal, lupus eritematosus sistemik), gagal hati atau ginjal, kondisi metabolik (misalnya, penyakit Kufs, adrenoleukodistrofi, leukodistrofi metakromatik, penyakit penyimpanan lainnya pada masa dewasa dan anak-anak), serta kondisi neurologis lainnya (misalnya, epilepsi, multiple sclerosis). Penyebab cedera sistem saraf pusat yang tidak biasa, seperti sengatan listrik atau radiasi intrakranial, umumnya terlihat dari riwayat. Hubungan temporal antara onset atau eksaserbasi kondisi medis dan perkembangan defisit kognitif memberikan dukungan terbesar bahwa NCD diinduksi oleh kondisi medis. Kepastian diagnostik terkait hubungan ini dapat meningkat jika defisit neurokognitif sebagian membaik atau stabil dalam konteks pengobatan kondisi medis.
Kriteria Diagnostik
- Kriteria untuk gangguan neurokognitif mayor atau ringan terpenuhi.
- Ada bukti dari riwayat, pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium bahwa gangguan neurokognitif adalah konsekuensi patofisiologis dari kondisi medis lain.
- Defisit kognitif tidak dapat dijelaskan lebih baik oleh gangguan mental lainnya atau gangguan neurokognitif spesifik lainnya (misalnya, penyakit Alzheimer, infeksi HIV).
Catatan kode: Untuk gangguan neurokognitif mayor akibat kondisi medis lain, dengan gangguan perilaku, kode pertama adalah kondisi medis lainnya, diikuti oleh gangguan neurokognitif mayor akibat kondisi medis lain, dengan gangguan perilaku (misalnya, 340 [G35] multiple sclerosis, 294.11 [F02.81] gangguan neurokognitif mayor akibat multiple sclerosis, dengan gangguan perilaku). Untuk gangguan neurokognitif mayor akibat kondisi medis lain, tanpa gangguan perilaku, kode pertama adalah kondisi medis lainnya, diikuti oleh gangguan neurokognitif mayor akibat kondisi medis lain, tanpa gangguan perilaku (misalnya, 340 [G35] multiple sclerosis, 294.10 [F02.80] gangguan neurokognitif mayor akibat multiple sclerosis, tanpa gangguan perilaku).
Untuk gangguan neurokognitif ringan akibat kondisi medis lain, kode 331.83 (G31.84). (Catatan: Jangan gunakan kode tambahan untuk kondisi medis lainnya. Gangguan perilaku tidak dapat dikodekan tetapi harus tetap dicatat secara tertulis.)
Perkembangan dan Perjalanan
Biasanya, perjalanan NCD berkembang seiring dengan progresi gangguan medis yang mendasari. Dalam keadaan di mana gangguan medis dapat diobati (misalnya, hipotiroidisme), defisit neurokognitif mungkin membaik atau setidaknya tidak berkembang. Ketika kondisi medis memiliki perjalanan yang memburuk (misalnya, multiple sclerosis progresif sekunder), defisit neurokognitif akan berkembang seiring dengan perjalanan penyakit.
Penanda Diagnostik
Temuan pemeriksaan fisik dan laboratorium terkait serta fitur klinis lainnya bergantung pada sifat dan tingkat keparahan kondisi medis tersebut.
Diagnosis Banding
Gangguan neurokognitif mayor atau ringan lainnya. Kehadiran kondisi medis yang dapat diatribusikan tidak sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan adanya gangguan neurokognitif mayor atau ringan lainnya. Jika defisit kognitif tetap ada setelah pengobatan yang berhasil dari kondisi medis terkait, maka mungkin ada etiologi lain yang bertanggung jawab atas penurunan kognitif.
Gangguan lain pada Neurocognitive Disorders
Major or Mild Neurocognitive Disorder Due to Another Medical Condition
| DSM | ICD | NSD |
| __.__ | __.__ | 17.15 |
