Tes Mental Health

Ternyata tes mental health tidak hanya mendeteksi gangguan kejiwaan saja, tetapi juga mendiagnosis seseorang dengan gangguan alkohol dan obat-obatan.

Gangguan kejiwaan seperti depresi, skizofrenia dan OCD bisa dibantu dengan mengikuti serangkaian tes mental health secara online. Tes kesehatan mental ini terbagi menjadi beberapa jenis yang dirancang untuk mendeteksi kondisi kejiwaan tertentu. Untuk mendapatkan hasil akurat, maka wajib bagi peserta menyelesaikan seluruh tahapan tes sampai selesai. Setelahnya, hasil tes akan dievaluasi untuk mengambil langkah lebih lanjut.

Jenis Tes Mental Health untuk Gangguan Kejiwaan

Secara umum, tes kesehatan mental biasanya dilakukan seseorang untuk masuk ke institusi pendidikan atau rekrutmen perusahaan. Tes ini bisa mendeteksi semua bentuk gangguan kejiwaan pada seseorang. Ada beberapa tipe tes yang biasa digunakan untuk mendapatkan hasil akurat seperti berikut ini.

1. MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory)

MMPI, merupakan alat evaluasi psikologis yang paling umum dipakai untuk menilai kondisi kesehatan mental seseorang. Fungsi dari tes ini untuk membantu mendiagnosis gangguan mental seperti kecemasan, skizofrenia dan depresi. Selain itu, penerapan tes kesehatan mental juga digunakan dalam konteks hukum untuk mengevaluasi mental terdakwa dalam persidangan.

Serangkaian prosesnya berbentuk pernyataan benar atau salah. Hasil tes kemudian dianalisis untuk membantu profesional kesehatan dalam mendiagnosis seseorang mengalami gangguan mental beserta tingkatan keparahannya.

2. PHQ-9 (Patient Health Questionnaire-9)

PHQ-9, merupakan alat sederhana tetapi sangat efektif untuk mendeteksi gejala awal depresi. Tes mental health tipe ini juga dimanfaatkan untuk menilai tingkat keparahan depresi serta memantau efektivitas pengobatan yang sedang berlangsung. Terdapat sembilan pertanyaan pendek yang mencakup penilaian peserta dengan skala 0-4. Pertanyaan seperti "tidak pernah" atau "hampir setiap hari" juga disajikan.

3. BDI (Beck Depression Inventory)

Selanjutnya, BDI menjadi alat ukur yang berfungsi menilai tingkat keparahan depresi dengan 21 pertanyaan pilihan ganda. Masing-masing dari pertanyaan tersebut digunakan untuk mengeksplorasi berbagai dimensi emosi serta pengalaman yang berkaitan dengan depresi.

Selain itu, setiap pertanyaan akan menilai gejala depresi seperti perasaan putus asa, hilang minat, hingga perubahan pola tidur. Tes ini berperan dalam konteks klinis sebagai diagnosis awal maupun alat memantau perkembangan pasien selama perawatan.

4. STEPI (Schizophrenia Test and Early Psyychosis Indicator)

STEPI, merupakan alat evaluasi psikologis yang memiliki kegunaan untuk mendeteksi gejala awal skizofrenia dan psikosis. Terdapat 17 pertanyaan yang melibatkan aspek kehidupan sehari-hari. Salah satunya kemungkinan adanya pengalaman halusinasi atau delusi.

Tidak hanya itu, tes ini akan mendeteksi risiko psikosis di tahap awal sehingga dapat dicegah lebih dini dan tidak semakin parah. Hasil dari tesnya dapat membatu tenaga profesional untuk merancang strategi pengobatan yang sesuai.

5. Y-BOCS (Yale-Brown Obsessive Compulsive Scale)

Jenis ini merupakan tes mental health yang berguna untuk mendiagnosis gangguan obsesif-kompulsif (OCD) dan menilai tingkat keparahannya. Setiap individu akan diminta untuk menjawab 10 pertanyaan dan jawaban dari pertanyaan tersebut akan mengeksplorasi pola obsesif serta perilaku kompulsif.

Hasil tes kemudian digunakan dokter atau psikolog untuk memahami jenis OCD dan menentukan rencana terapi yang tepat. Selain itu, jes jenis ini sering dilakukan berbarengan dengan wawancara klinis demi mendapat hasil lebih komprehensif.

Tujuan Tes Kesehatan Mental

Tes kesehatan mental dilakukan sebagai langkah awal untuk mendeteksi gangguan kejiwaan seseorang sehingga dapat didiagnosis dan selanjutnya dilakukan proses treatment. Selain gangguan kejiwaan, tes ini juga bisa mendeteksi gangguan makan dan gangguan penggunaan zat alkohol.

Terkadang seseorang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan kejiwaan. Adanya tes ini akan membantu memudahkan mereka mendeteksi gejala sesuai tingkatan parahnya sehingga lebih cepat mendapatkan penanganan sebelum jauh lebih buruk. Gangguan mental yang parah akan memengaruhi aspek emosional, cara berpikir dan perilaku seseorang.

Setelah menjalani serangkaian pertanyaan dan pemeriksaan, tenaga profesional bisa memamahi cara seseorang berpikir, mengingat dan merespons secara emosional. Gambaran menyeluruh tentang kondisi psikologis seseorang akan didapat secara nyata untuk meminimalisir kesalahan pengambilan langkah berikutnya.

Apabila menjalani beragam tipe tes mental health secara tepat, penderita bisa mendapat hasil diagnosis yang akurat dari tenaga ahli. Gangguan kejiwaan dapat dicegah lebih awal dan bisa dirawat secepatnya. Gunakan layanan tes terpercaya untuk mendapatkan hasil kredibel dan fitur inovatif yang mendukung.