
Asesmen psikologi adalah satu cara dalam mengenali karakteristik seseorang. Asesmen melibatkan berbagai metode evaluasi, salah satunya tes psikologi.
Setiap individu yang terlahir membawa karakteristiknya masing-masing. Tidak ada individu yang sama bahkan yang kembar identik sekalipun. Lalu, bagaimana cara untuk mengetahui karakteristik dari beragam jenis individu yang tercipta jika individu dilahirkan berbeda-beda? Salah satu caranya adalah melalui asesmen psikologi.
Pengertian Asesmen Psikologi
Asesmen merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan untuk melakukan seleksi terhadap individu yang memenuhi persyaratan dalam melaksanakan sebuah tugas. Pihak yang melakukan asesmen ini adalah psikolog dan psikiater.
Meskipun istilah assessment psikologi seringkali digunakan berdampingan dengan tes psikologi, namun keduanya memiliki perbedaan.
Asesmen psikologi memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan tes psikologi. Asesmen dapat melibatkan berbagai metode evaluasi, yakni observasi, wawancara, analisis dokumen serta penggunaan instrumen seperti tes atau psikotes.
Tujuan Assessment Psikologi
Adapun tujuan dari assessment ini adalah:
1. Mendiagnosis Gangguan Mental
Asesmen ini bertujuan untuk membantu dalam mendiagnosis gangguan mental atau psikologis. Melalui berbagai metode tes, psikolog dapat mengidentifikasi apakah seseorang mengalami gangguan kepribadian seperti kecemasan, depresi, gangguan bipolar, atau gangguan lainnya. Diagnosis yang tepat membantu dalam merencanakan tindak lanjut yang sesuai.
2. Memberikan Pemahaman Karakteristik Pribadi
Manusia lahir dengan karakteristik bawaan yang berbeda-beda satu sama lain. Tidak ada manusia yang sama persis lantaran masing-masing terlahir dengan keunikannya.
Asesmen psikologi dapat membantu mengukur berbagai aspek kepribadian seseorang. Berdasarkan hasil asesmen, seseorang dapat mengetahui karakteristik diri dengan lebih detail sehingga lebih mengenali konsep diri.
Misalnya, kemampuan dalam memecahkan masalah, kemampuan dalam mengelola pikiran, serta kecenderungan mereka dalam berinteraksi dengan orang. Karakteristik pribadi ini sangat penting untuk konseling, penentuan karir, dan mengembangkan potensi diri.
Instrumen tes yang dapat digunakan untuk mengukur karakteristik pribadi adalah tes kepribadian. Tes ini banyak digunakan dalam psikologi klinis sebagai dasar intervensi serta panduan psikolog untuk mengetahui respon individu ketika berhadapan dengan berbagai situasi.
3. Membantu Perencanaan Terapi atau Intervensi
Merancang perawatan atau terapi yang lebih efektif dapat dilakukan berdasarkan hasil asesmen. Psikolog membantu terapis dapat menentukan pendekatan terapi yang paling tepat sesuai dengan kekuatan dan kelemahan individu yang bersangkutan.
Misalnya, bagi individu dengan kecemasan, psikolog dapat menyarankannya untuk terapi perilaku kognitif (CBT).
4. Evaluasi Kemajuan Terapi
Selama proses terapi, psikolog maupun terapis dapat menggunakan asesmen psikologi untuk menilai keefektifan intervensi yang dilakukan. Psikolog dapat menggunakan alat ukur standar untuk memantau perubahan dalam gejala atau perilaku pasien, sehingga dapat melakukan penyesuaian terapi jika diperlukan.
5. Penilaian Kinerja dan Potensi
Dalam dunia pendidikan dan organisasi, sering menggunakan asesmen ini untuk menilai potensi atau kemampuan individu. Bentuk asesmen yang dilakukan biasanya berupa tes psikologis seperti tes intelegensi, tes kemampuan, atau tes kepribadian. Tes ini dapat membantu dalam pemilihan siswa untuk program tertentu atau dalam menilai calon karyawan di dunia kerja.
Manfaat Asesmen Psikologi
Assessment psikologi bukan hanya bermanfaat dalam dunia klinis saja. Asesmen ini dapat bermanfaat dalam berbagai bidang, baik itu dunia kerja, pendidikan, hukum, olahraga dan lain sebagainya.
Adapun manfaat assessment psikologi dalam berbagai bidang adalah sebagai berikut.
1. Bidang Klinis
Dalam bidang klinis, asesmen psikologis bermanfaat untuk mendiagnosis dan merawat gangguan mental.
2. Bidang Pendidikan
Dunia pendidikan menggunakan asesmen untuk memahami kebutuhan belajar siswa, menilai potensi akademik mereka, dan mendeteksi masalah belajar atau kecerdasan di bawah standar.
3. Bidang Industri atau Dunia Kerja
Dalam dunia kerja, asesmen psikologi merupakan hal yang penting. Dengan asesmen ini perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih mendalam mengenai para kandidat. Hal ini akan membantu perusahaan untuk memilih kandidat yang tepat untuk posisi tertentu, mengevaluasi kecocokan mereka dengan budaya perusahaan, serta pengembangan karir.
4. Bidang Hukum
Di bidang hukum, asesmen bermanfaat untuk menilai kapasitas mental seseorang, baik dalam konteks kriminal maupun perdata.
5. Bidang Kesehatan
Di bidang kesehatan, asesmen dapat digunakan untuk mengevaluasi dampak psikologis dari penyakit fisik atau trauma.
6. Bidang Olahraga
Bidang olahraga juga menerapkan asesmen psikologi. Hal ini untuk menilai kecocokan mental seorang atlet, seperti kemampuan mereka untuk menangani tekanan kompetisi. Selain itu, asesmen ini membantu dalam menyusun program pelatihan mental yang bisa meningkatkan kinerja atlet.
Asesmen psikologi sangat bermanfaat dalam berbagai bidang kehidupan. Salah satu manfaatnya adalah untuk mengetahui karakteristik pribadi seseorang. Di mana karakteristik pribadi ini penting untuk diketahui sebagai dasar untuk perencanaan karir, konseling, dan pengembangan potensi diri.