
Tes kesehatan mental membantu mendiagnosis gangguan seperti OCD, memberikan pemahaman yang jelas tentang kondisi dan langkah penanganan tepat melalui platform NS Development.
Beberapa orang mungkin perlu menjalani tes kesehatan mental, terutama setelah muncul gejala tertentu. Gejala yang semakin parah bisa sangat mengganggu keseharian dan kualitas hidup. Salah satu gangguan mental yang bisa sangat berbahaya adalah Obsessive-Compulsive Disorder (OCD).
Jika merasakan gejala-gejala yang mengarah pada gangguan ini, sebaiknya jangan menunggu hingga kondisi semakin parah. Segera lakukan skrining kesehatan mental untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Tes Kesehatan Mental untuk Gejala OCD
Gangguan kesehatan mental bisa menimbulkan gangguan perilaku yang berbeda. Hal ini tergantung dengan jenis gangguan mental yang dialami.
Setiap gangguan yang muncul pasti akan terasa gejalanya. Gejala ini tidak bisa disepelekan karena bisa semakin parah.
Ketika muncul gejala yang tidak biasa, segera lakukan tes mental untuk memastikannya. Jangan tunggu semakin parah karena bisa berbahaya bagi penderita.
Salah satu gangguan kesehatan mental tersebut adalah OCD. Ini merupakan sebuah gangguan Obsessive Compulsive disorder yang mengganggu.
Banyak yang beranggapan bahwa OCD membuat penderitanya obsesi terhadap kerapihan. Padahal, lebih tepatnya ini merupakan gangguan dengan pemikiran obsesif sehingga memicu perilaku repetitif.
Misalnya saja mencuci tangan berkali-kali, memindahkan barang lebih dari satu kali, mandi berkali-kali dan lain sebagainya. Gejala ini mengganggu aktivitas penderita.
Semua orang memang harus membiasakan diri agar teratur, seperti memeriksa ulang hasil pekerjaannya. Namun jika ini dilakukan berlebihan hingga mengganggu aktivitas, itu sudah tidak normal.
Lakukan tes kesehatan mental untuk memastikan apakah ini masih dalam batas normal atau sudah masuk OCD. Meski terdengar sepele, namun kondisi ini berisiko tinggi.
Penderitanya bisa mengalami gangguan kesehatan fisik, percobaan bunuh diri, hingga menyakiti diri sendiri. Semakin cepat diagnosanya keluar, maka akan semakin cepat pula gejala ditangani profesional.
Penyebab OCD
OCD ini bukan hal yang umum. Gejala gangguan mental ini bisa terjadi pada anak-anak, remaja, hingga orang dewasa di seluruh dunia.
Sebagian besar diagnosis OCD terjadi pada mereka yang berusia 19 tahun. Selain itu, anak laki-laki lebih rentang mengalami OCD daripada anak perempuan.
Jika bertanya apa penyebab masalah ini, maka tidak ada jawaban yang tepat. Hingga saat ini, tidak ada para ahli yang bisa memastikan penyebab OCD.
Meski begitu, ada beberapa teori yang jadi penyebab OCD hingga membutuhkan tes kesehatan mental. Beberapa di antaranya adalah karena biologi, genetika, hingga dipelajari.
Penyebab OCD karena biologi terjadi karena kemungkinan dari perubahan kimia alami tubuh. Fungsi otak yang berubah kemungkinan juga bisa memicu OCD.
Untuk penyebab genetika, kemungkinan OCD memiliki komponen genetik. Jika ini benar, sayangnya gen spesifik belum dapat diidentifikasi lebih lanjut.
Penyebab ketiga bisa jadi karena dipelajari. Ketakutan obsesif dan perilaku kompulsif bisa dipelajari dari pengamatan. Seseorang yang OCD mungkin tanpa dasar mengamati dan mempelajari perilaku kompulsif anggota keluarganya.
Gejala OCD
Tes kesehatan mental bisa dilakukan setelah gejala OCD muncul. Seseorang dengan gangguan mental ini bisa menunjukkan gejala tertentu.
Misalnya gejala obsesi, kompulsi, atau bahkan keduanya. Gejala tersebut sangat mempengaruhi aspek kehidupan, seperti di sekolah, pekerjaan, hingga mempengaruhi relasi dengan orang lain.
Perlu dipahami bahwa obsesi merupakan pikiran yang terjadi secara berulang. Obsesi juga bisa berupa dorongan atau gambaran mental yang memicu rasa cemas.
Semntara itu, kompulsi adalah perilaku yang cenderung dilakukan secra berulang. Pengidap kondisi ini cenderung mendapat dorongan untuk melakukan perilaku dalam menanggapi pemikiran obsesif.
Gejala OCD bisa datang dan pergi. Namun, gejala juga bisa mereda seiring berjalannya waktu atau juga bisa menjadi lebih buruk.
NS Development
Ketika muncul gejala seperti yang disebutkan di atas, maka bisa jadi itu merupakan OCD. Namun, seseorang tidak boleh melakukan diagnosa hanya melalui informasi tersebut.
Perlu dilakukan tes yang terbukti klinis. Hasilnya nanti bisa melihat apakah seseorang benar-benar mengalami OCD atau tidak.
Untuk itu, lakukan tes mental di NS Development. Kami merupakan platform tes psikologi terbaik di Indonesia dan sudah terbukti dengan jumlah klien kami yang merasa puas.
Hasil tes di NS Development bisa mendapat review dari psikolog berlisensi. Jadi, hasilnya bisa jelas dan peserta tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Tes kesehatan mental ini perlu dilakukan untuk mengonfirmasi gejala OCD. Ketika terbukti, hasil tes juga bisa mengukur tingkat keparahan. Nantinya pasien akan mendapat perawatan yang tepat.