
Tes psikologi adalah salah satu instrumen dalam rekrutmen kerja. Tes ini membantu menilai kemampuan dan kepribadian seseorang.
Tes psikologi sudah lama dilibatkan dalam dunia kerja, terutama untuk kepentingan rekrutmen karyawan. Dengan tes ini, perusahaan bisa mengetahui kemampuan calon karyawan beserta kepribadian yang mereka punya. Sebab karakteristik seseorang tak bisa jika hanya dilihat melalui CV atau tes wawancara saja. Sehingga, sedikit banyak hasil psikologi test memberi gambaran kepada perusahaan tentang calon kandidat dari berbagai aspek.
Pengertian Tes Psikologi
Tes psikologi merupakan alat penilaian yang dirancang untuk mengukur aspek-aspek tertentu dalam diri seseorang. Aspek ini meliputi perilaku ataupun atribut mental, sebut saja seperti fungsi emosional, kecerdasan dan kemampuan kognitif (pemahaman, penalaran, abstraksi, dll), sikap, nilai, bakat, minat, hingga kepribadian dan karakteristik.
Melihat ke belakang dari segi sejarahnya, tes ini sudah ada sejak akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20. Psikologi tes kemudian diadaptasi sebagai salah satu instrumen dalam rekrutmen militer selama Perang Dunia I.
Peran Tes Psikologi dalam Dunia Kerja
Dalam dunia kerja yang semakin ketat persaingannya, perusahaan dituntut untuk menemukan karyawan dengan kemampuan teknis memadai dan kepribadian yang sejalan dengan perusahaan.
Di sinilah psikologi test memainkan perannya, yaitu sebagai salah satu alat untuk seleksi calon kandidat. Tes ini akan memberikan informasi tambahan kepada perusahaan mengenai kandidat.
Adapun berikut ini adalah peran psikologi tes dalam konteks penilaian karyawan dan rekrutmen kerja.
1. Mengukur Kemampuan Kognitif, Kepribadian, dan Keterampilan Sosial
Psikologi tes melibatkan beberapa macam tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan kognitif, kepribadian, dan keterampilan sosial seseorang. Kemampuan kognitif bisa berupa kemampuan bernalar atau berpikir logis atau kemampuan memecahkan masalah.
Kepribadian meliputi ketahanan dan stabilitas emosional seseorang. Sedangkan keterampilan sosial adalah kemampuan berkolaborasi dan berkomunikasi dengan orang lain dan lingkungan.
Dengan penilaian tes psikologi ini, perusahaan bisa tahu lebih dalam tentang bagaimana seseorang berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain.
2. Mengetahui Potensi dan Karakteristik Individu
Tes psikologi dalam proses rekrutmen berfungsi untuk mengidentifikasi potensi pun karakteristik calon kandidat yang tidak bisa ditampakkan dari kualifikasi akademis atau pengalaman kerja mereka.
Hal ini membantu perusahaan dalam mengurangi bias subjektif yang mungkin terjadi ketika wawancara. Pada akhirnya, perusahaan juga bisa mendapatkan karyawan yang sesuai, berdasarkan kriteria objektif dan relevan.
3. Membantu Menempatkan Karyawan di Posisi yang Sesuai Kemampuannya
Dalam seleksi kerja, tentu saja perusahaan menginginkan posisi atau jabatan yang ditawarkan diisi oleh orang-orang yang kompeten di bidangnya. Hasil psikologi tes bisa membantu perusahaan untuk kebutuhan satu ini.
Dengan mengetahui preferensi, kepribadian, dan kemampuan para kandidat, perusahaan bisa mengambil keputusan yang tepat terkait peran yang cocok untuk mereka. Sehingga karyawan bisa bekerja dengan efektif dan puas dengan pekerjaan mereka.
4. Prediksi Kesuksesan Calon Karyawan
Psikologi tes kerap dipakai untuk memprediksi seberapa sukses para kandidat untuk menjalankan peran tertentu dalam suatu pekerjaan atau organisasi.
Dengan melakukan analisis mendalam hasil tes psikologi, perusahaan bisa menilai apakah calon kandidat mempunyai karakteristik yang dibutuhkan supaya berhasil dalam posisi atau pekerjaan yang ditawarkan. Di samping itu, psikologi tes juga dapat mengidentifikasi potensi risiko yang mungkin dihadapi oleh calon kandidat tersebut.
5. Meminimalkan Risiko Salah Rekrut dan Evaluasi Kesesuaian Budaya Perusahaan
Mempekerjakan karyawan yang tidak sesuai kompetensi mereka bisa membuat rugi perusahaan, baik dari segi biaya maupun waktu. Oleh karena itu, rekrutmen dengan psikologi tes dapat meminimalisir risiko salah rekrut dengan memberi gambaran lebih jelas terkait kemampuan dan kepribadian para kandidat.
Di samping itu, setiap perusahaan tentu mempunyai nilai dan budaya kerja masing-masing. Tes psikologi membantu menilai apakah calon kandidat memiliki karakteristik sesuai dengan lingkungan kerja karyawan atau tidak.
Hal tersebut juga dapat mengurangi adanya retensi karyawan dalam jangka waktu cepat. Alhasil, perusahaan bisa beroperasi lebih efektif dan sehat. Adapun psikologi tes tersedia dalam berbagai jenis dengan keperluan yang berbeda-beda. Sebut saja seperti tes kognitif, tes kepribadian, tes kemampuan sosial, tes proyektif, hingga tes minat bakat. Meski sudah sejak lama keberadaannya, tes psikologi masih relevan hingga sekarang ini sebagai salah satu instrumen untuk rekrutmen kerja. Hanya saja, seiring perkembangan zaman, tes ini banyak dilakukan secara online melalui platform digital.