Tes psikologi merupakan tes untuk mengukur kemampuan manusia dari aspek psikologis. Dalam dunia kerja tes ini banyak digunakan dalam rekrutmen karyawan.
Pencari kerja tentunya sudah tidak asing lagi dengan tes psikologi. Pada beberapa perusahaan, tes ini menjadi salah satu serangkaian seleksi untuk menjadi karyawan.
Pengertian Tes Psikologi
Psikologi test merupakan serangkaian tes untuk mengukur kemampuan manusia dari aspek psikologis. Mulai dari kecerdasan, kepribadian, hingga kondisi mental seseorang.
Tes ini banyak dilaksanakan dalam proses rekrutmen karyawan, dalam lembaga pendidikan, hingga penggunaan pribadi untuk mengetahui kondisi mentalnya. Tes ini terdiri dari beberapa macam. Penggunaannya tergantung pada tujuan tes tersebut dilaksanakan. Apakah untuk mengukur kecerdasan, kepribadian, atau untuk mengetahui kondisi kejiwaan seseorang.
Tes Psikologi dalam Proses Rekrutmen
Meski belum semua perusahaan mengadakan tes psikotes sebagai salah satu rangkaian proses rekrutmen, namun tes ini tidak bisa dianggap remeh.
Tes ini memberikan gambaran mengenai kepribadian maupun kecerdasan secara mendalam. Tes akademik maupun tes keterampilan hanya fokus mengukur kemampuan teknis, sedangkan psikologi test mampu mengukur kemampuan non-teknis.
Tes psikologi mulai masuk pada dunia kerja pada sekitar awal abad ke-20. Pada waktu itu industri besar dan militer mulai menggunakan tes ini dalam proses rekrutmen untuk menilai kemampuan mental dan kecocokan calon karyawan.
Dalam perkembangan selanjutnya, pelaksanaan psikologi test yang dulunya secara konvensional perlahan mulai beralih secara online. Bahkan saat ini banyak perusahaan yang sudah meninggalkan tes secara konvensional dan beralih menggunakan tes psikologi online karena memberikan berbagai kemudahan.
Tujuan dalam Proses Rekrutmen Karyawan
Berikut adalah penjelasan mengenai tujuan tes ini dalam konteks rekrutmen dan penilaian karyawan.
1. Mengidentifikasi Kekuatan dan Kelemahan Karyawan
Tes psikologi memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi potensi dan karakteristik karyawan yang mungkin tidak terlihat dari pengalaman kerja atau kualifikasi akademis saja.
Hal ini memudahkan perusahaan untuk memetakan kekuatan dan kelemahan karyawan. Misalnya, seseorang mungkin menunjukkan potensi dalam bidang kemampuan berpikir kritis, namun lemah dalam kemampuan memimpin.
Berdasarkan hasil tes tersebut, perusahaan akan lebih mudah memberikan tugas dan tanggung jawab sesuai potensinya. Sehingga hal ini akan mengurangi risiko hasil pekerjaan yang kurang memuaskan.
2. Membantu Penempatan Karyawan Sesuai dengan Skill
Kompetensi akademis dan keterampilan serta pengalaman yang dimiliki oleh seseorang biasanya menjadi dasar penempatan seseorang dalam perusahaan.
Namun, seperti yang dijelaskan di atas, tes psikologi memungkinkan perusahaan mendapat informasi yang lebih mendalam. Sehingga tes ini dapat membantu perusahaan dalam menempatkan karyawan di posisi yang paling sesuai dengan kemampuan dan karakteristik mereka.
Dengan tidak hanya berpacu pada pengalaman dan kompetensi akademis, perusahaan akan dapat membuat keputusan yang lebih tepat mengenai peran atau tanggung jawab untuk para karyawan. Sehingga hal ini dapat meningkatkan produktivitas perusahaan karena karyawan dapat bekerja lebih efektif dan puas dengan hasil kerja mereka.
3. Meningkatkan Motivasi Karyawan
Berdasarkan hasil tes psikologi, perusahaan sebaiknya memberikan umpan balik kepada karyawan yang bersangkutan. Dengan umpan balik yang tepat dan objektif akan dapat membantu karyawan untuk memacu dirinya menjadi lebih baik dan terus berkembang.
4. Mengurangi Turnover dalam perusahaan
Hasil tes psikologi dapat membantu Peru menempatkan karyawan sesuai dengan potensinya. Dengan menempatkan karyawan sesuai dengan potensi dan keahlian yang dimiliki akan dapat membantu mengurangi turnover karyawan. Tentu saja hal ini juga harus diimbangi dengan memberikan pelatihan dan pengembangan yang tepat.
5. Meningkatkan Kepuasan Karyawan
Seseorang akan lebih senang apabila bekerja sesuai dengan potensinya. Perasaan senang dalam bekerja ini akan memacu karyawan untuk memberikan skill terbaik yang mereka miliki. Hal ini akan dapat membantu meningkatkan kepuasan karyawan itu sendiri.
Tes ini memang memberikan gambaran secara mendalam mengenai karakteristik dan kepribadian seseorang. Namun, ini tidak berarti hasil tes psikologi selalu akurat.
Psikologi test biasanya dirancang untuk mengukur aspek-aspek tertentu dari kepribadian atau perilaku seseorang. Sebut saja, seperti kecerdasan, kemampuan berpikir kritis, kemampuan beradaptasi, kecenderungan emosional, dan lainnya.
Namun, perlu digarisbawahi bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi karakteristik dan perilaku individu. Misalnya, pengalaman hidup, lingkungan, pendidikan, nilai-nilai budaya, dan faktor genetik.
Oleh karena itu, selain mempertimbangkan hasil tes psikologi, perusahaan juga harus mempertimbangkan data lainnya. Sebut saja seperti riwayat hidup dan pengalaman seseorang dalam rangka memahami dan menggambarkan profil seseorang secara lebih lengkap dan akurat.