
Beberapa contoh tes mental health untuk mendeteksi gangguan kejiwaan adalah tes kepribadian, kecerdasan, sikap dan lainnya.
Tes mental health merupakan solusi untuk mendeteksi gangguan kejiwaan seperti kecemasan, skizofrenia, Obsessive-Compulsive Disorder (OCD), gangguan makan dan lainnya. Gangguan mental tersebut akan timbul jika telat dalam proses menanganinya.
Dengan adanya rangkaian tes mental ini, diharapkan dapat mendeteksi gangguan mental lebih dini dan langkah tepat mengatasinya. Tujuannya supaya kondisi seseorang tidak semakin parah di kemudian hari.
Tiap orang dapat memantau kesehatan mentalnya dengan cara mendeteksinya melalui tes-tes kesehatan mental. Apa saja contoh-contoh tes tersebut? Simak jawaban selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Definisi Tes Mental Health
Pengertian tes ini merupakan langkah dasar dalam melakukan perawatan mental individu. Solusi ini kerap menjadi tolak ukur dalam mengamati perilaku, emosi dan pikiran seseorang.
Pelaksanaanya biasanya memerlukan pendampingan psikolog yang nantinya akan mengevaluasi hasil untuk menentukan penyebab, tingkat keparahan dan gejalanya. Hasil tes dapat menjadi acuan untuk membuat rencana perawatan seseorang.
Sifat Tes Mental Health dan Cakupannya
Tes mental health bersifat objektif atau proyektif. Pengertian objektif melibatkan jawaban pertanyaan yang sudah disediakan seperti ya/tidak atau benar/salah. Sementara itu, pengujian proyektif dengan mengevaluasi tanggapan terhadap rangsangan ambigu untuk mengungkap emosi tersembunyi dan masalah internal tiap individu.
Keduanya berkontribusi dalam membantu psikolog melihat secara menyeluruh tingkat fungsi dan kesulitan mengidentifikasi permasalahan mental. Selain itu, tes psikologi ini mencakup tes formal untuk mengukur kemampuan dalam memahami berbagai konsep.
Contohnya dalam bentuk daftar periksa atau kuesioner. Setiap tes tersebut memastikan penggunaan prinsip validitas dan objektivitas untuk menghindari kesalahan penilaian hasil akhir. Hasil tersebut nantinya akan membantu mendiagnosis dan merawat kondisi kesehatan mental individu.
Contoh Tes Untuk Mendeteksi Permasalahan Kejiwaan
Dari laman PsychCentral, dapat diketahui bahwa psikolog memakai pengujian untuk memeriksa berbagai faktor, seperti kecerdasan emosional, kepribadian, minat, mental dan fungsi neurologis. Ada beberapa contoh jenis tes mental health yang kerap digunakan untuk mendeteksi gangguan kejiwaan seseorang antara lain:
1. Tes Kepribadian
Tes pertama adalah kepribadian. Fungsinya untuk mengukur perilaku, emosi serta lingkungannya. Nama istilah medisnya adalah Basic Personality Inventory (BPI), berisi 16 kuesioner faktor kepribadian.
2. Tes Prestasi
Tes mental health selanjutnya adalah prestasi untuk mengukur intelektual, pencapaian dan kemampuan kognitif setiap individu. Istilah lainnya bernama Woodcock-Johnson Psychoeducational Battery, Kaufan Test of Education Achievement (K-TEA).
3. Tes Sikap
Selanjutnya adalah tes sikap. Fungsinya untuk mengetahui pandangan responden berdasarkan sejauh mana mereka setuju atau tidak setuju terhadap suatu pernyataan. Nama lainnya yakni Skala Likert dan Skala Thurstone.
4. Tes Bakat
Tes keempat adalah bakat. Berfungsi untuk mengukur kemampuan, keterampilan dan proyeksi kesuksesan di masa depan tiap responden. Nama lain tesnya adalah Tes Penalaran Visual dan Tes Penalaran Abstrak.
5. Tes Kecerdasan Emosi
Untuk tes mental health yang satu ini bertujuan dalam mengukur respons emosional seperti kemarahan, kesedihan, kebahagiaan dan impulsif. Perihal nama lainnya adalah Emotional and Social Competence Inventory serta Mayer-Salovey-Caruso EI Test (MSCEIT).
6. Neuropsychological Tests
Tes keenam ini berfungsi untuk mengukur kemampuan kognitif seperti memori, bahasa dan fungsi eksekutif masing-masing peserta. Istilah lainnya bernama Beck Depression Inventory, Beck Anxiety Inventory dan Ammons Quick Test.
7. Tes Kecerdasan
Tes kesehatan mental selanjutnya yakni kecerdasan. Fungsinya untuk mengukur ketidakmampuan belajar mental. Istilah tes dalam medis bernama Wechsler Individual Achievement Test, Wechsler Adult Intelligence Scale dan Universal Nonverbal Intelligence.
8. Tes Proyektif dan Observasi Langsung
Tes proyektif ini bermanfaat untuk mengukur umpan balik dari pengaruh eksternal untuk mengidentifikasi emosi atau kendala yang belum terealisasi. Istilah dalam medisnya yakni Rorschach Inkblot Test dan Thematic Apperception Test (TAT).
Sementara itu, tes observasi langsung bermanfaat untuk mengukur secara langsung perilaku seseorang dengan sekali pengamatan di laboratorium, klinis atau tempat lainnya.
Demikian ulasan terkait beberapa contoh tes mental health untuk mendeteksi gangguan kejiwaan. Semoga informasi ini dapat membantu merawat kesehatan mental seseorang supaya tidak memburuk di kemudian hari. Merawat kesehatan mental sangat penting agar tetap prima menjalani kehidupan di masyarakat. Untuk itu, tetaplah berpikir positif dan senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.