
Tes psikologi digunakan untuk menilai kemampuan dan kondisi mental calon karyawan, membantu perusahaan mengevaluasi potensi serta kecocokan dengan posisi yang tersedia.
Tes psikologi atau psikotes merupakan salah satu jenis psikotes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan serta kondisi mental seseorang. Tes ini tidak hanya digunakan untuk mengevaluasi kesehatan mental, tetapi juga diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk dalam proses rekrutmen kerja.
Dalam seleksi karyawan, psikotes membantu perusahaan dalam menilai potensi dan kemampuan calon pekerja. Biasanya, tes yang diberikan tidak hanya terdiri dari satu atau dua jenis, melainkan beberapa tes dengan tujuan yang berbeda.
Setiap jenis tes memiliki fungsi serta bentuk soal yang beragam. Oleh karena itu, calon karyawan perlu menjawab soal dengan strategi yang tepat. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain: pertama, tetap fokus saat mengerjakan tes.
Kedua, mempelajari contoh soal psikotes yang tersedia di internet sebelum mengikuti ujian. Nah, yang ketiga, mempersiapkan diri dengan baik, termasuk kondisi fisik serta perlengkapan yang dibutuhkan untuk tes.
Contoh Tes Psikologi Dalam Rekrutmen Kerja
Dalam dunia rekrutmen karyawan yang semakin kompetitif, perusahaan perlu memastikan bahwa mereka merekrut individu yang paling sesuai dengan kebutuhan posisi yang tersedia. Salah satu metode yang digunakan untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang calon karyawan adalah psikotes.
Psikotes mengukur berbagai aspek penting, seperti kepribadian, kemampuan kognitif, keterampilan, minat, dan motivasi kandidat. Metode ini telah menjadi alat yang efektif dalam mengevaluasi potensi serta kesesuaian seseorang dengan peran yang ditawarkan.
Dalam proses rekrutmen, berbagai metode dan instrumen psikologis diterapkan untuk mengukur aspek psikologis individu yang relevan dengan kinerja dan kesuksesan dalam pekerjaan. Tes ini dirancang oleh profesional psikologi yang berpengalaman dalam menilai karakteristik kepribadian, kecerdasan, serta kompetensi kandidat.
Selain itu, tes psikologi juga berperan sebagai pelengkap informasi dari tahapan seleksi lainnya, seperti wawancara dan penilaian referensi. Dengan demikian, perusahaan dapat memperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai karakter dan potensi calon karyawan.
Berikut beberapa contoh tes psikotes yang sering digunakan dalam proses seleksi kerja:
1. Tes MBTI
Tes MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) adalah alat psikometri yang banyak digunakan untuk mengukur preferensi kepribadian seseorang. Tes ini dirancang untuk membantu individu memahami tipe kepribadian mereka serta memberikan wawasan tentang cara mereka berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.
Tes MBTI mengklasifikasikan individu ke dalam salah satu dari 16 tipe kepribadian yang berbeda, berdasarkan empat dimensi utama: ekstrovert vs introvert, sensing vs intuition, thinking vs feeling, dan judging vs perceiving.
Hasil dari tes ini terdiri dari empat huruf yang mewakili preferensi seseorang dalam setiap dimensi tersebut, memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai gaya berpikir, berinteraksi, serta mengambil keputusan.
2. Tes Wartegg
Tes Wartegg atau yang lebih dikenal dengan nama Wartegg Drawing Completion Test adalah tes proyektif yang digunakan untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang aspek kepribadian seseorang. Dikembangkan oleh Ehrig Wartegg, tes psikologi ini banyak diterapkan dalam bidang psikologi, khususnya dalam asesmen psikologis dan penilaian kepribadian.
Tes ini melibatkan serangkaian kotak kosong yang membentuk gambar yang belum selesai. Setiap kotak menggambarkan bagian dari sebuah objek yang belum lengkap. Peserta tes diminta untuk melengkapi gambar tersebut, dan dari cara serta hasil penyelesaian gambar, psikolog dapat menganalisis berbagai aspek kepribadian, seperti cara berpikir, kreativitas, dan pola perilaku calon karyawan.
3. Edwards Personal Preference Scale
Tes EPPS (Edward Personal Preference Schedule) adalah alat untuk mengukur preferensi pribadi individu terhadap berbagai aspek kehidupan, seperti pekerjaan, hubungan sosial, hiburan, dan aktivitas lainnya.
Dikembangkan oleh Allen L. Edwards, tes ini terdiri dari serangkaian pernyataan yang mencakup 15 skala kepribadian yang berbeda. Tes psikologi ini dirancang untuk memberikan wawasan lebih dalam mengenai apa yang memotivasi dan mempengaruhi individu dalam kehidupan sehari-hari mereka.
4. Caliper Profile
Sementara itu, Caliper Profile adalah alat penilaian kepribadian yang digunakan dalam manajemen bakat dan seleksi karyawan. Tes ini dirancang untuk mengevaluasi berbagai aspek kepribadian, perilaku, dan potensi seseorang di lingkungan kerja.
Profil Caliper menilai karakteristik penting seperti gaya komunikasi, pendekatan dalam pemecahan masalah, gaya pengambilan keputusan, motivasi, keberanian, serta keterampilan interpersonal, yang semuanya penting dalam menilai kecocokan seseorang dengan peran tertentu dalam organisasi.
Oleh karena itu, psikotes menjadi alat yang sangat diperlukan oleh perekrut sebagai tambahan penilaian dalam memilih kandidat, untuk lebih memahami potensi dan kesesuaian mereka dengan posisi yang tersedia.
5. Tes Pauli
Tes Pauli atau yang dikenal juga sebagai tes koran, adalah salah satu jenis psikotes yang dirancang untuk mengukur preferensi individu terhadap tipe pekerja tertentu. Dikembangkan oleh psikolog Swiss, Hans Eduard Pauli, tes ini dilakukan dengan memberikan lembaran yang berisi angka 0 hingga 9 yang disusun secara vertikal dalam lajur. Peserta diminta untuk menyelesaikan tugas tertentu yang berkaitan dengan angka-angka tersebut.
Untuk menjalani proses rekrutmen dengan lebih efektif, Anda dapat menggunakan NS Development sebagai penyedia layanan tes psikologi. Dengan tes ini, Anda bisa mengetahui apakah calon karyawan memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh perusahaan, sehingga proses seleksi dapat berjalan lebih tepat dan efisien.