Tes Kejiwaan Online juga bisa menjadi langkah awal yang baik untuk seseorang yang mungkin mengalami Hoarding Disorder.
Hoarding Disorder adalah istilah yang sering kali membingungkan dan memunculkan berbagai pertanyaan. Salah satu pertanyaan yang paling sering muncul adalah: apakah Hoarding Disorder merupakan kebiasaan yang dapat dihentikan, ataukah ini sebenarnya sebuah penyakit yang memerlukan intervensi medis? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memahami lebih dalam tentang apa itu Hoarding Disorder, bagaimana gejalanya, dan apa yang membedakannya dari kebiasaan menimbun barang-barang biasa.
Apa Itu Hoarding Disorder?
Hoarding Disorder adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan kesulitan ekstrem dalam membuang barang-barang, bahkan yang tidak memiliki nilai atau kegunaan. Orang yang mengalami Hoarding Disorder cenderung menimbun berbagai barang secara berlebihan, yang sering kali menyebabkan rumah mereka penuh sesak hingga sulit untuk ditinggali. Ini bukan hanya tentang mengumpulkan barang-barang atau menjadi seseorang yang suka menabung; Hoarding Disorder melibatkan penimbunan barang-barang yang sering kali tidak relevan, bahkan bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan mereka.
Perbedaan Antara Kebiasaan Menimbun dan Hoarding Disorder
Pada dasarnya, semua orang memiliki kecenderungan untuk menyimpan barang-barang. Kita mungkin menyimpan pakaian lama yang tidak lagi kita pakai, atau barang-barang sentimental yang memiliki nilai emosional. Ini adalah kebiasaan normal dan, dalam batas tertentu, sehat. Namun, Hoarding Disorder jauh melampaui ini. Beberapa perbedaan utama antara kebiasaan menimbun dan Hoarding Disorder meliputi:
- Jumlah Barang yang Disimpan. Orang dengan Hoarding Disorder menimbun barang dalam jumlah yang luar biasa banyak. Ini bukan sekadar menyimpan beberapa barang lama, melainkan menumpuk barang-barang hingga menghalangi ruang hidup mereka.
- Keterikatan Emosional. Individu dengan Hoarding Disorder sering kali memiliki keterikatan emosional yang tidak biasa pada barang-barang mereka. Mereka mungkin merasa cemas, marah, atau sangat tidak nyaman jika diminta untuk membuang barang-barang tersebut.
- Gangguan Fungsi. Hoarding Disorder sering kali menyebabkan gangguan signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Rumah bisa menjadi penuh sesak, tidak higienis, dan bahkan berbahaya. Seseorang mungkin kesulitan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, seperti memasak, tidur, atau bahkan berjalan di sekitar rumah.
- Ketidakmampuan untuk Menghentikan Perilaku
Berbeda dengan kebiasaan menimbun yang dapat dihentikan jika diperlukan, orang dengan Hoarding Disorder sering kali merasa tidak mampu mengendalikan keinginan mereka untuk terus menimbun barang-barang. Bahkan jika mereka ingin berhenti, mereka mungkin tidak tahu bagaimana melakukannya tanpa bantuan.
Hoarding Disorder sebagai Penyakit
Hoarding Disorder bukan hanya kebiasaan buruk; ini adalah penyakit yang diakui dalam komunitas medis. Dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), Hoarding Disorder diakui sebagai gangguan kesehatan mental yang berdiri sendiri, terpisah dari gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Ini berarti bahwa Hoarding Disorder memiliki kriteria diagnostik yang spesifik dan memerlukan penanganan medis yang sesuai.
Pengobatan untuk Hoarding Disorder
Mengingat bahwa Hoarding Disorder adalah penyakit, penanganannya memerlukan pendekatan medis yang tepat. Salah satu metode yang paling efektif untuk menangani Hoarding Disorder adalah terapi perilaku kognitif (CBT). Dalam CBT, pasien diajarkan untuk mengidentifikasi dan mengubah pola pikir yang tidak sehat serta perilaku yang terkait dengan penimbunan. Selain itu, dukungan dari keluarga dan teman juga sangat penting dalam proses penyembuhan. Kelompok dukungan atau terapi berbasis keluarga dapat membantu individu merasa didukung dan dipahami, yang sangat penting untuk memotivasi mereka agar mau berubah.
Tes Kejiwaan Online bisa memberikan indikasi awal tentang kondisi mental seseorang dan membantu mereka memutuskan apakah mereka perlu mencari bantuan profesional. Meskipun tidak dapat menggantikan diagnosis dari seorang profesional, tes kejiwaan online bisa menjadi alat yang berguna untuk penilaian diri. Hoarding Disorder bukan sekadar kebiasaan; ini adalah gangguan kesehatan mental yang serius yang memerlukan perhatian dan penanganan yang tepat. Meskipun banyak orang mungkin memiliki kecenderungan untuk menyimpan barang-barang, Hoarding Disorder jauh melampaui ini, dengan dampak yang signifikan pada kesehatan mental dan kualitas hidup individu yang mengalaminya. Penting bagi kita untuk mengenali tanda-tanda Hoarding Disorder dan memberikan dukungan yang diperlukan kepada mereka yang membutuhkan. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang gangguan ini, kita dapat membantu mereka yang mengalami Hoarding Disorder untuk hidup dengan lebih baik dan lebih sehat.